Lompat ke isi

Axis mundi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunung Kailash, menggambarkan keluarga suci: Siwa dan Parvati yang sedang menggendong Skanda dan Ganesha.

Axis mundi dalam astronomi adalah istilah dalam bahasa Latin untuk posisi poros Bumi di antara kutub-kutub langit.

Dalam sistem koordinat geosentris, axis mundi atau poros jagat merupakan rotasi pada poros tertentu dari bola langit sedangkan dalam astronomi Yunani-Romawi kuno, diartikan sebagai sumbu rotasi bola planet model klasik geosentris kosmos.[1]

Istilah axis mundi dalam mitologi perbandingan pada abad ke-20 disebut poros kosmik, poros dunia, pilar dunia, pusat dunia atau pohon dunia yang diperluas untuk merujuk pada konsep mitologis yang mewakili "hubungan antara Surga dan Bumi" atau "alam yang lebih tinggi dan alam yang lebih rendah".[2] Konsep ini diperkenalkan oleh Mircea Eliade pada 1950-an.[3] Axis mundi juga terkait erat dengan konsep mitologis omfalos (pusar) dunia atau kosmos.[4][5][6]

Benda-benda yang ditambahkan oleh ahli mitologi perbandingan sebagai contoh axis mundi meliputi tanaman, terutama pohon (dan tumbuhan atau bagian lainnya seperti tumbuhan merambat atau tangkai pohon), gunung, asap, api, produk buatan manusia (seperti tongkat, menara, tangga, tiang, salib, menara, tali, tiang totem, pilar, puncak menara). Kedekatannya dengan surga terutama dengan bangunan yang bersifat religius (pagoda, kuil, menara, gereja) atau bangunan sekuler (obelisk, mercusuar, roket, gedung pencakar langit). Gambar-gambar axis mundi muncul baik dalam konteks agama maupun sekuler.[7] Simbol axis mundi juga dapat ditemukan dalam budaya yang menggunakan praktik perdukunan atau sistem kepercayaan animisme, agama-agama besar dunia dan dalam "pusat kota" yang berteknologi maju. Menurut Mircea Eliade, "Setiap Mikrokosmos dari wilayah yang dihuni, memiliki Pusat, artinya tempat yang paling suci di atas segalanya."[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ the term is used by Geminus in his Elementa, in early modern editions misattributed to Proclus as Commentarius in sphaeram. R.B. Todd, 'The Manuscripts of the Pseudo-Proclan Sphaera', Revue d'histoire des textes 23 (1993), 57-71. The term continues to be used in modern astronomical works throughout the 18th century, e.g. Johann Samuel Traugott Gehler, Physikalisches Wörterbuch (1791), p. 688.
  2. ^ Mircea Eliade (tr. Philip Mairet). 'Symbolism of the Centre' in Images and Symbols. Princeton, 1991. ISBN 069102068X. p.48-51
  3. ^ Mircea Eliade (tr. Philip Mairet). 'Symbolism of the Centre' in Images and Symbols. Princeton, 1991. ISBN 069102068X. p.40
  4. ^ J. C. Cooper. An Illustrated Encyclopedia of Traditional Symbols. Thames and Hudson: New York, 1978. ISBN 0500271259.
  5. ^ Mircea Eliade (tr. Willard Trask). 'Archetypes and Repetition' in The Myth of the Eternal Return. Princeton, 1971. ISBN 0691017778. p.16
  6. ^ Winther, Rasmus Grønfeldt (2014) World Navels. Cartouche 89: 15–21 https://www.academia.edu/8727362/World_Navels
  7. ^ Jean Chevalier and Alain Gheerbrandt. A Dictionary of Symbols. Penguin Books: London, 1996. ISBN 0140512543. pp.61–63, 173–175
  8. ^ Mircea Eliade (tr. Philip Mairet). 'Symbolism of the Centre' in Images and Symbols. Princeton, 1991. ISBN 069102068X. p.39